FB Twitter Google+
<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Jelang FINAL Liga Champion ; Bayern Punya Sejarah, Chelsea Kejar Mimpi

Posted by Hamba Allah
Share this article on:


Bayern Munich (DAYLIFE)

Setelah bertahun-tahun akhirnya Chelsea dan Bayern Munich kembali memiliki kesempatan untuk tampil di pentas tertinggi sepakbola Eropa, yaitu final Liga Champions. Allianz Arena, Sabtu 19 Mei 2012, akan menjadi saksi buta bagaimana kedua klub itu tempur habis-habisan demi mengejar mimpi mereka.

Bayern adalah klub yang berpengalaman di Liga Champions. Der Bavarians sudah empat kali juara Liga/Piala Champions dan empat kali keluar sebagai runner up. Adapun Chelsea ini adalah final kedua mereka sepanjang sejarah.

Khusus Bayern, ini adalah final kedua mereka dalam dua tahun terakhir. Rasa penasaran masih melekat dalam diri Arjen Robben dan kawan-kawan. Bagaimana tidak, pada tahun 2010 lalu Der Bavarians menyerah secara menyakitkan kepada Inter Milan.

Dua gol dari Diego Milito menghancurkan mimpi pendukung FC Hollywood. Angan-angan untuk berpesta di kota Munich sirna setelah kiper Hans Jorg-Butt memungut bola dua kali dari gawangnya.

Kapten Bayern, Philipp Lahm, sangat yakin timnya sudah belajar dari kesalahan itu. "Kami semakin berkembang dan berpengalaman. Kepercayaan diri kami dalam meraih kemenangan lebih besar dibanding dua musim lalu," kata Lahm, penuh optimisme.

Wajar rasanya bila Lahm sangat percaya diri. Modal tampil di kandang sendiri tentu membakar semangat Jerome Boateng dan kawan-kawan. Ini adalah keempat kalinya sebuah klub di Eropa bisa tampil di final Liga/Piala Champions, di kandang mereka sendiri.

Sebelum Bayern, Real Madrid (1956/1957), Inter Milan (1964/1965), dan AS Roma (1983/1984) pernah melakukannya.

"Bayern adalah salah satu klub terbesar di Eropa, dengan sejarah yang besar. Untuk mencapai final dan bermain di stadion sendiri adalah sesuatu yang sangat menakjubkan dan mimpi yang menjadi kenyataan bagi banyak orang di dalam klub ini," ucap bintang Bayern, Arjen Robben, seperti dikutip Mirror Football.

Kubu Chelsea sendiri mengaku tak gentar dengan fakta ini. Gelandang The Blues, Frank Lampard, percaya bermain di Allianz Arena justru bisa menjadi bumerang bagi Franck Ribery dan kawan-kawan.

“Bayern memiliki keuntungan, itu pasti. Mereka sudah tahu situasi dan kondisi lapangan. Tapi, ini merupakan pertandingan besar dan tekanan pasti mengarah kepada mereka. Apakah mereka bisa mengatasinya? Kita akan mengetahui jawabannya di pertandingan nanti,” ucap Lampard.

Bagi Chelsea sendiri ini adalah final kedua mereka dalam empat tahun terakhir. Sama seperti Bayern, pada 2008 lalu Petr Cech dan kawan-kawan juga harus pulang dengan tangan hampa. The Blues menyerah kepada Manchester United di babak adu penalti.

Striker andalan Chelsea, Didier Drogba, masih ingat betul laga menyakitkan itu. Tapi, ia memilih tak membicarakannya karena masih sakit hati.

"Tidak baik untuk berbicara tentang masa lalu karena kami memiliki momen yang besar di sini. Saya dapat berbicara dengan Anda tentang Bayern Munich dan final Liga Champions nanti, ketimbang berbicara tentang final sebelumnya," kata Drogba seperti dilansir Sky Sports.

"Saya sudah sering bermain dengan Chelsea, tapi pertandingan yang satu ini akan istimewa karena ini kedua kalinya kami mencapai final Liga Champions. Jadi, kami akan melakukan segalanya untuk menang dan kami siap bermain untuk melawan klub Jerman," ujar Drogba.

Saling Tebar Pujian

Ada yang menarik jelang bentrok kedua klub. Kedua kubu sama-sama rajin menebar pujian. Gelandang andalan Bayern, Bastian Schweinsteiger, mengaku paling takut dengan sosok duo veteran Chelsea, yakni Lampard dan Drogba.

Meski sudah tidak muda lagi, namun menurut Schweinsteiger, pengalaman keduanya bisa menjadi malapetaka bagi Bayern.

"Saya memiliki rasa hormat yang besar kepada Lampard. Segala sesuatu yang dilakukannya di dalam permainan sangat efektif dan selalu berhasil. Dia mirip dengan Xabi Alonso karena dia bermain dengan mata dan visinya," ucap Schweinsteiger.

"Adapun Drogba adalah pemain yang bisa mendapatkan gol meski peluangnya kecil. Dia mungkin yang paling berbahaya," ujar Schweinsteiger.

Setali tiga uang, kubu Chelsea juga ikut-ikutan memuji Bayern. Lampard memprediksi akan sulit bagi timnya untuk membobol gawang tuan rumah karena Der Bavarians memiliki penjaga gawang sekelas Manuel Neuer.

“Schweinsteiger dan Toni Kroos, keduanya pemain yang fantastis dan salah satu gelandang terbaik di dunia musim ini. Selain itu, Neuer juga merupakan salah satu kiper terbaik di dunia. Tidak ada yang meragukan kualitasnya. Semua pemain Bayern merupakan ancaman bagi kami,” ucap Lampard.

Perkiraan susunan pemain
 
Bayern: Manuel Neuer, Philipp Lahm, Jerome Boateng, Anatoliy Tymoshchuk, Rafinha, Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, Franck Ribery, Thomas Mueller, Arjen Robben, Mario Gomez
Absen: David Alaba, Holger Badstuber, Luiz Gustavo

Chelsea: Petr Cech, Jose Bosingwa, Gary Cahill, David Luiz, Ashley Cole, Obi Mikel, Michael Essien, Frank Lampard, Salomon Kalou, Juan Mata, Didier Drogba
Absen: John Terry, Branislav Ivanovic, Ramires, Raul Meireles

Head-to-head
2004/05     Chelsea vs Bayern      4-2    (Stamford Bridge)
2004/05     Bayern  vs Chelsea     3-2    (Olympiastadion)

(source)


0 Komentar — Skip to Comment

Posting Komentar — or Back to Content